Guru Pertama dan Terpenting Bagi Anak
oleh : Dr. Martin Leman
Siapakah guru yang pertama dan terpenting bagi anak ? Tak lain adalah orang tua sendiri. Kebanyakan orang tua tidak melihat bahwa dirinya merupakan pendidik dan guru bagi anaknya. Walau demikian secara langsung atau pun tidak langsung mereka memberikan ajaran yang sangat luas bagi anak. Orang tua mengajari anak bagaimana untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Orang tua tak hanya mengajari anak cara bermain bola, tetapi juga tentang sportivitas. Orang tua mengajari anak berbicara, berkomunikasi dengan orang lain. Orang tua yang senang membacakan cerita pada anaknya, secara langsung mengajari anak perbendaharaan kata, dan secara tidak langsung mengajari anak untuk gemar membaca. Orang tua yang berperilaku agresif secara tak sadar mengajari anaknya untuk berperilaku serupa. Bisa dikatakan, segala macam perilaku orang tua akan mempengaruhi anak. Tidak hanya apa yang kita ajarkan yang akan diserap oleh anak, tetapi juga segala macam tingkah laku kita akan ia serap. Norma dan skala nilai yang berlaku dalam rumah pun akan diserapnya.
Sayangnya, banyak orang tua tidak menyadari, atau malah meremehkan peran edukatifnya ini. Banyak orang tua yang beranggapan bahwa guru sekolah tahu lebih banyak dan bisa mengajar lebih baik. Mereka malah menyerahkan seluruh proses pendidikan anak pada pihak sekolah. Malahan kecenderungan yang ada pada keluarga kaya adalah mereka secara tak sadar menanamkan pada anak bahwa kekayaan dapat membeli segalanya termasuk kekuasaan. Penegakan disiplin bagi anak cenderung lemah dan anak diperbolehkan berbuat semaunya. Kurangnya kesungguhan dalam mengasuh anak ini pada akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya dekadensi kualitas perkembangan anak.
Kebanyakan orang tua mengasuh anak tanpa persiapan yang baik. Mereka mendidik dan membesarkan anak berdasar pengalaman saja, yang diwariskan dari orang tuanya. Kita perlu ingat bahwa keadaan tidaklah sama lagi dengan waktu dulu. Jaman kita dahulu kecil, belum ada kemajuan teknologi yang seperti sekarang. Saat kita dibesarkan belum ada siaran TV sebanyak sekarang, belum ada kemajuan komputer dan internet secanggih sekarang, belum ada begitu banyak video game seperti sekarang, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, situasi lingkungan anak dibesarkan sudah tidak sama lagi. Metode yang dahulu cocok dan baik untuk digunakan dalam membesarkan anak belum tentu masih sesuai dengan keadaan saat ini.
Mengasuh anak bukanlah sekedar menjaga kesehatannya, tapi juga berarti membimbingnya dan mengembangkannya agar ia mampu hidup sebagai makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan manusia lain. Kemampuan mengasuh anak memang secara alami sudah ada dalam diri setiap orang, namun bagaimana mengoptimalkannya sesuai keadaan dan lingkungan saat ini adalah hal lain lagi. Di sinilah maka adalah hal yang sangat penting bagi kita sebagai orang tua, untuk terus belajar bagaimana cara membesarkan anak yang tepat dan terbaik. Belajar untuk menjadi orang tua yang terbaik bagi anak, …….mengapa tidak ?
31/08/00
Majalah 'Anakku' ed.4, thn 2000.